PENERAPAN POLITIK ”WAYANG GOLEK” DI TANAH PAPUA



Oleh: Selpius Bobii

Pemekaran dan OTSUS itu bukan IDE orang Papua. Tetapi IDE atau hasil skenario BIN yang dijadikan menjadi KEBIJAKAN oleh Pemerintah Pusat sehingga di bawa ke DPR RI untuk dibahas dan disahkan.

Sebelum di bahas, kaki tangan NKRI mendekati para elit dan masyarakat Papua tertentu untuk menyuarakan dan memperjuangkan ide OTSUS dan Pemekaran itu, seolah olah ide pemekaran dan OTSUS itu datang dari masyarakat dan elit Papua. Bagi mereka yang menyuarakan dan memperjuangkan skenario Jakarta, diback up atau didukung penuh dengan finansial dan kelengkapan lainnya.

Orang Papua khusus elit ini rakus tahta dan harta, sehingga mereka mati matian untuk mewujudkan ide atau skenario Jakarta. Mereka lupa bahwa akhir dari perjuangannya akan membawa kematian dirinya dan Masyarakat Adat Papua. Bahkan pula Masyarakat Adat Papua tertentu juga diperalat oleh kaki tangan NKRI untuk mewujudkan skenario Jakarta, karena tergiur dengan kepentingan sesaat yaitu sepiring nasi dan sebatang rokok.

Kalau ada orang Papua yg menyuarakan dan memperjuangkan skenario Jakarta, serta ada segelintir orang Papua tertentu yang menerima ide Jakarta itu, maka apapun alasan Jakarta akan tutup mata. Jakarta selalu bilang bahwa ini aspirasi dari masyarakat, padahal ide Jakarta yang ditaruh di mulut orang Papua untuk disuarakan dan diperjuangkan.
Semua ini terjadi karena kepentingan Jakarta dan para sekutunya di Tanah Papua adalah EKONOMI, lain tidak ada. Pemekaran DOB (baik Kabupaten, Propinsi) dan OTSUS adalah ‘politik pendudukan’ yaitu menguasai tanah air, menjarah dan memusnahkan etnis Papua.

Segelintir orang Papua dipermainkan oleh “politik wayang golek” sehingga banyak orang Papua menjadi korban di atas korban. Sutradaranya bersembunyi di balik tirai memainkan ‘politik wayang golek’ dan para penontonnya ada yang tersolek pun pula tersobek.

Segelintir orang Papua yang selama ini menjadi PION Jakarta atau Tim Sukses untuk menggolkan ide Jakarta, sebaiknya Anda SADAR dan BERTOBATLAH kita etnis Papua sedang habis musnah ini!

)* Penulis Adalah Koordinator Jaringan Doa Rekonsiliasi Untuk Pemulihan Papua, (13/03/2022).

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama