SUARA PEMULIHAN PAPUA _Allah mau memakai bangsa Papua menjelang akhir zaman untuk menjadi berkat bagi bangsa bangsa adalah "kehendak dan keputusan bebas dari Allah". Awal penciptaan hingga akhir zaman ada dalam rencana dan ketetapan Allah. Awal sampai akhir adalah misteri. Tetapi misteri Allah tertentu itu disampaikan kepada orang orang yang berkenaan kepada-Nya dari generasi ke generasi berikutnya.
Dahulu Allah memanggil Abraham dari Tanah Ur Kasdim ke Tanah yang Allah kehendaki. Allah berjanji Tanah Kanaan menjadi milik pusaka dan keturunannya bagai pasir di pantai dan bintang bintang di langit. Abraham percaya penuh kepada Allah atas semua janji janji-Nya. Abraham beriman dan pengharapan teguh hanya kepada Allah, sehingga Abraham dipilih Allah sebagai Bapa segala bangsa. Kasih setia dan kepercayaan Abraham kepada Allah diperhitungkan oleh Allah sebagai kebenaran. Sehingga Allah memberkati Abraham dan anaknya Ishak, dan keturunan Yakob ke dua belas anak yang disebut dua belas suku Israel itu menjadi bangsa pilihan. Tetapi karena bangsa Israel menyembah berhala, bahkan menolak dan membunuh Yesus yang adalah Mesias dari Allah. Akhirnya bangsa Israel dicerai beraikan oleh Allah ke berbagai manca negara. Atas bantuan Amerika Serikat dan sekutunya, bangsa Israel yang tersisa kembali merebut Tanah Kanaan pada tahun 1948. Dan hingga kini Israel masih tersandung artinya belum dipulihkan. Pada waktu-Nya, Israel akan dipulihkan dalam sekejab.
Bangsa Papua ada dalam rencana dan ketetapan Allah. Tentang itu Tuhan sampaikan kepada para moyang bangsa Papua tertentu, juga kepada para misionaris yang pernah berkarya di Tanah Papua dan hingga kini nubuatan tentang masa depan bangsa Papua disampaikan Tuhan kepada orang tertentu melalui malaikat-Nya dan Roh Kudus. Hingga kini nubuatan nubuatan itu masih hidup dalam sanubari orang Papua bahwa janji janji itu diyakini akan digenapi indah pada waktu-Nya. Dan nubuatan nubuatan itu sedang dalam proses penggenapan.
Bangsa Israel adalah bangsa pilihan dan bangsa Papua adalah bangsa penggenapan yang akan memberkati bangsa bangsa. Menjelang akhir zaman, bangsa Israel dan bangsa Papua akan bergandengan tangan untuk mempersiapkan JALAN bagi Tuhan.
Tentu Allah punya alasan untuk memilih bangsa Papua menjadi alatnya menjelang akhir zaman karena:
- Nilai nilai injili, seperti sepuluh perintah Allah sudah ada dari dahulu kala di suku suku di Papua, misalnya di suku Mee;
- Orang asli Papua itu berjiwa sosialis tinggi artinya kasih tebal;
- Orang asli Papua itu polos (jujur, tulus);
- Para Majus dari Timur datang menyembah Yesus di Betlehem mengikuti Bintang Timur. Pada akhir zaman diyakini bahwa Bintang Timur itu akan muncul di ufuk Timur sebagai tanda Anak Allah (Yesus Kristus) sedang datang dipenuhi kemuliaan-Nya. Tafsiran lainnya adalah Papua adalah Gerbang Emas Timur, maka diyakini bahwa Tuhan Yesus akan melewati Gerbang Emas Timur.
Ini juga penggenapan dari nats ini: 1 Korintus 1:27-28 (TB) "Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti". Ayat ayat ini akan digenapi karena bangsa Papua selama ini dijuluki sebagai terbelakang, primitif, kotor, jijik, monyet dan lain sebagainya; Selain itu dalam Injil Markus 10:31 "Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu." Ini dari sisi jasmani dan rohaninya bahwa bangsa Papua akan dipakai Allah menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Juga menjelang akhir zaman banyak orang Kudus akan menjadi murtad, dan banyak orang berdosa akan selamat. Ayat ayat tafsiran ini sesuai juga dengan petunjuk dari Tuhan melalui malaikat-Nya dan dari Roh Kudus kepada saya dan hamba Tuhan tertentu. Dan masih ada tafsiran lain lagi dalam sebuah.
Point 1 sampai 3 adalah fakta empiris yang dihidupi dalam jiwa orang Papua, dan point 4 adalah tafsiran Teologis Biblis sesuai petunjuk Tuhan. (By Selpius Bobii)