DOA PUASA MASSAL 40 HARI 40 MALAM ADALAH KEHENDAK TUHAN: Mari Bersatu!


Oleh: Selpius Bobii
 Koordinator JDRP2

SUARA PEMULIHAN PAPUA__Bahwa langit dan bumi serta segala isinya adalah Maha Karya Allah Bapa. Manusia adalah salah satu bagian dari penciptaan-Nya. Allah menciptakan manusia pada hari keenam. Pada hari pertama hingga hari kelima, Allah menciptakan segala sesuatu dengan Firman-Nya. Sedangkan untuk menciptakan manusia pertama - Adam, Allah bekerja keras. Allah mengukir manusia dengan tangan-Nya dan menghembuskan nafas Roh-Nya ke dalam Adam, sehingga manusia yang dibuat dari debu tanah itu mendapatkan kehidupan yaitu bernafas, bergerak dan beraktifitas.  

Manusia dilengkapi dengan hati nurani dan akal budi. Sehingga manusia diberi tugas yang mulia oleh Allah untuk melindungi, melestarikan, memelihara dan memanfaatkan segala yang ada sejauh manusia membutuhkannya. Allah menempatkan manusia pertama itu di Taman Eden. Di sana tidak ada ratap tangis dan kertak gigi, di sana tidak ada permusuhan antara semua makhluk ciptaan Allah, di sana tidak ada konflik dan peperangan. Yang ada di Taman Eden itu adalah suasana damai sejahtera. 

Semua yang indah, semua yang baik, semua yang tenang, semua yang damai dan bahagia itu hilang lenyap ketika Adam dan Hawa melanggar perintah Allah. Keindahan terganti dengan keburukan, ketenangan diganti dengan keributan, kedamaian diganti dengan konflik peperangan, kebahagiaan diganti dengan kemelaratan, dan keteraturan kosmos semesta diganti dengan kehancuran tatanan kehidupan alam semesta. 

Alam semesta Papua adalah bagian dari ciptaan Allah sehingga orang Papua juga mengalami kehancuran tatanan kehidupannya. Kehancuran itu terjadi atas ulah orang Papua sendiri dan juga atas ulah pihak lain yang datang dari luar Papua. Tatanan kehidupan Alam Semesta Papua, termasuk manusia Papua mengalami kehancuran dan kepunahan yang paling parah ketika bangsa Indonesia mencaplok bangsa Papua ke dalam NKRI.

Mengingat kehancuran Alam Semesta Papua, termasuk etnis Papua yang sedang menuju pemusnahan; maka munculnya kesadaran dari orang Papua untuk pentingnya PEMULIHAN TANAH PAPUA secara keseluruhan. Maka itu GERAKAN PEMULIHAN PAPUA menjadi kebutuhan penting dan mendesak yang harus kita bangun dan kerjakan dengan kesungguhan hati secara bersama, serentak, konsisten, terarah, terpadu dan berkesinambungan dengan tuntunan Roh Kudus.

Dalam kerangka PEMULIHAN TANAH PAPUA, orang Papua dan simpatisan sedang membangun penyadaran pentingnya pemulihan Papua secara holistik (keseluruhan). Pemulihan yang dimaksud di sini adalah pemulihan diri sendiri, pemulihan diri dengan sesama, pemulihan diri dengan leluhur, pemulihan diri dengan alam ciptaan lain-Nya dan pemulihan diri dengan Allah Tritunggal. 

Pemulihan diri berarti bertobat dari salah dosa dan kembali kepada Allah; Pemulihan diri berarti berdamai dengan diri, berdamai dengan sesama, berdamai dengan leluhur, berdamai dengan alam ciptaan Allah, dan terakhir berdamai dengan Allah Tritunggal; dan Pemulihan diri berarti membangun kesatuan hidup kita ke dalam penyelenggaraan rencana dan kehendak Tuhan. Dengan demikian pemulihan dengan keluarga, kampung, marga, suku, daerah dan pemulihan keseluruhan akan terwujud di Tanah Papua indah pada waktu Tuhan. Ini terkait dengan penggenapan nubuatan dari para leluhur kita, nubuatan dalam Kitab Suci, nubuatan dari para misionaris yang pernah bekerja di Tanah Papua. Maka itu, Gerakan Pemulihan Tanah Papua itu penting dan mendesak kita bangun, kerjakan saat ini dan berkelanjutan.

Dalam kerangka pemulihan Tanah Papua, bangsa Papua dari Misol Sorong sampai Samarai PNG serta orang Papua di rantauan hendak melakukan Doa Puasa Massal 40 hari 40 malam serentak dari tanggal 21 Juni jam 12 siang sampai 31 Juli 2022 jam 12 siang. Semua orang Papua diwajibkan oleh Tuhan untuk terlibat dalam doa puasa dimaksud. 

Tentang Doa puasa massal ini sudah menjadi agenda bersama dan ditetapkan dalam Komitmen Membangun Gerakan Spiritual Bersama oleh para Pemimpin Agama dan perwakilan umat jemaat di tanah Papua dalam acara SEMINAR dan KKR Pemulihan Tanah Papua di Auditorium Uncen Abepura Jayapura pada tanggal 31 Mei 2022. 

Puncak dari Doa Puasa Massal hendak melakukan Ibadah Akbar Pemulihan Tanah Papua yang akan diselenggarakan di Jayapura pada AKHIR bulan Agustus 2022. Sebelum Doa Akbar di Jayapura, masing masing Daerah di Tanah Papua pada AWAL bulan Agustus 2022 diharapkan mengadakan Doa Pemulihan Daerahnya masing masing. Para hamba hamba Tuhan dan Tetua Adat di daerah masing masing mengambil kendali dan tanggung jawab dalam kegiatan kegiatan kerohanian dimaksud.

Untuk itu, kami mohon dukungan dari semua pihak yang berkehendak baik yang merindukan  'Papua Baru' untuk memfasilitasi kegiatan kegiatan kerohanian Umat Jemaat Tuhan dalam rangka Pemulihan Alam Semesta Papua dan isinya, termasuk manusia indah pada waktu Tuhan.

 Jayapura: Sabtu, 11 Juni 2022

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama