Oleh: Selpius Bobii, Koordinator JDRP2 _ Jayapura: Minggu 22 Mei 2022.
Tuhan menciptakan Tanah Air Papua dan menempatkan manusia Papua dengan maksud tertentu.
Para misionaris serta pemerintahan Belanda datang ke Tanah Papua dipanggil oleh Tuhan untuk mempersiapkan bangsa Papua.
Mereka telah meletakkan peradaban bangsa Papua melalui pendidikan yang berkualitas dan berkarakter.
Para tokoh Papua terdidik telah memerdekakan bangsa Papua sebagai sebuah bangsa berdaulat pada 19 Oktober 1961 yang diumumkan secara resmi pada 1 Desember 1961.
Namun, karena kepentingan ekonomi, politik dan keamanan dunia, sehingga bangsa Papua dicaplok ke dalam NKRI.
Bangsa Papua diserahkan kepada Indonesia bukan untuk selamanya.
Papua diserahkan kepada Indonesia untuk mempersiapkan bangsa Papua.
Tetapi Indonesia menyalahgunakan kesempatan itu untuk membunuh dan mencuri.
Allah murka terhadap kejahatan manusia di atas Tanah Papua.
Allah murka terhadap Indonesia; bertubi tubi murka diturunkan ke Indonesia, tetapi hingga kini Indonesia belum sadar juga.
Allah juga murka terhadap Papua karena banyak orang Papua, terlebih generasi Papua semakin menjauh dari Tuhan.
Kematian orang Papua saat ini semakin memuncak karena dua hal: pertama, kesalahan sendiri (seks bebas dan menjadi mata mata Indonesia alias Yudas); kedua Allah mengambil orang orang benar.
Murka yang jauh lebih besar ada di depan mata Indonesia dan juga di depan mata Papua.
Indonesia akan mengalami murka yang besar karena kesalahannya menghancurkan Tanah Papua dan sedang memusnahkan etnis Papua.
Papua juga akan mengalami murka besar bagi mereka yang mengeraskan hatinya yang tidak mau bertobat, tidak mau berdamai dengan siapun dan tidak mau bersatu di dalam rencana dan kehendak Tuhan.
Tuhan telah melindungi Papua dari wabah corona yang melanda dunia.
Tetapi banyak manusia Papua masih mengeraskan hati tidak mau kembali kepada Allah.
Bahkan banyak yang bermegah, menepuk dada karena wabah corona tidak menimpa Papua.
Melalui ini Tuhan hendak menyatakan kepada dunia bahwa Papua milik pusaka-Nya.
Tetapi mata hati Papua tidak melihat keajaiban Tuhan ini.
Malah kebanyakan Papua menjauh dari hadapan Allah.
Di tengah krisis multi dimensi yang melanda Papua, Tuhan mengutus hamba hamba-Nya menyampaikan kabar pertobatan sebelum Tuhan memulihkan bangsa Papua dari Misol Sorong sampai Samarai PNG.
Tetapi kebanyakan dari Papua mengabaikan seruan pertobatan.
Kebanyakan dari Papua mengabaikan kehendak Tuhan.
Murka besar akan melanda Papua.
Murka besar akan melanda Indonesia.
Murka besar akan melanda juga dunia.
Papua segera sadar dan bertobatlah sebelum murka besar melanda Papua; untuk itu kita akan gelar doa puasa massal Misol Sorong sampai Samarai PNG pada 21 Juni jam 12 siang sampai 31 Juli 2022 jam 12 siang.
Indonesia dan dunia juga segera sadar dan bertobatlah, serta segera mengakui hak kemerdekaan kedaulatan bangsa Papua sebelum Tuhan menurunkan murka yang lebih besar.
Bagi Tuhan tak ada yang mustahil.
Tags
OPINI